Jakarta - Meski kritik tidak jauh dari penyelenggaraan haji saban tahun, namun survei menyatakan 81 persen jamaah haji yang menjadi responden mengaku puas. Survei itu dilakukan oleh BPS dan Surveyor atas permintaan Kemenag.
"Survei itu untuk meneliti tingkat kepuasan jamaah haji pada tahun lalu dan 81 persen jamaah merasa puas," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemnag) Slamet Riyanto, usai acara Pelatihan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2011 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (28/6/2011).
Slamet menuturkan, bukan perkara mudah untuk memuaskan semua jamaah haji yang mencapai 211 ribu orang. Sehingga hasil survei 81 persen puas mencerminkan adanya kemajuan. “Ya mudah-mudahan bisa memuaskan 100 persen," harap Slamet, yang mewakili Menteri Agama Suryadharma Ali membuka pelatihan selama 10 hari itu.
Pada bagian lain, Slamet meyakini isu pemancungan TKW Ruyati yang berimbas pada moratorium penempatan TKI ke Saudi per Agustus nanti, tidak berdampak pada operasional jamaah haji dari Indonesia.
"Ini kan ibadah. Apalagi Raja Saudi telah menegaskan dirinya sebagai pelayan dua tempat suci. Haji bagi Arab Saudi adalah segala-galanya," ungkap Slamet.
Pelatihan petugas panitia non kloter ini diikuti oleh 511 orang yang akan bertugas sebagai petugas pelayanan umum, bimbingan ibadah, media center haji, dan pengamanan. Juga ada 306 petugas kesehatan, antara lain terdiri dari dokter dan perawat. Mereka berasal dari seluruh Indonesia. (DetikNews)
"Survei itu untuk meneliti tingkat kepuasan jamaah haji pada tahun lalu dan 81 persen jamaah merasa puas," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemnag) Slamet Riyanto, usai acara Pelatihan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2011 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (28/6/2011).
Slamet menuturkan, bukan perkara mudah untuk memuaskan semua jamaah haji yang mencapai 211 ribu orang. Sehingga hasil survei 81 persen puas mencerminkan adanya kemajuan. “Ya mudah-mudahan bisa memuaskan 100 persen," harap Slamet, yang mewakili Menteri Agama Suryadharma Ali membuka pelatihan selama 10 hari itu.
Pada bagian lain, Slamet meyakini isu pemancungan TKW Ruyati yang berimbas pada moratorium penempatan TKI ke Saudi per Agustus nanti, tidak berdampak pada operasional jamaah haji dari Indonesia.
"Ini kan ibadah. Apalagi Raja Saudi telah menegaskan dirinya sebagai pelayan dua tempat suci. Haji bagi Arab Saudi adalah segala-galanya," ungkap Slamet.
Pelatihan petugas panitia non kloter ini diikuti oleh 511 orang yang akan bertugas sebagai petugas pelayanan umum, bimbingan ibadah, media center haji, dan pengamanan. Juga ada 306 petugas kesehatan, antara lain terdiri dari dokter dan perawat. Mereka berasal dari seluruh Indonesia. (DetikNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar