Kamis, 30 Juni 2011

Batavia dan Lion Air Ajukan Penawaran Angkutan Haji

JAKARTA, KOMPAS.com - Batavia Air dan Lion Air sudah mengajukan penawaran harga kepada Panitia Kerja Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) 2011. Harga yang ditawarkan kedua maskapai penerbangan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga yang diusulkan pemerintah dalam usulan BPIH 2011.
Hal ini membuat DPR optimis BPIH 2011 bisa turun. Anggota Komisi VIII DPR Rahman Amin mengungkapkan, Batavia Air menawarkan tarif sebesar 1.810 dollar AS untuk embarkasi Banda Aceh dan 2.008 dollar AS untuk embarkasi Makassar. "Varian angkanya berbeda-beda setiap embarkasi. Batavia Air menawarkan 11 embarkasi haji," ucapnya kepada KONTAN, Kamis (16/6/2011).
Sedangkan, Lion Air menawarkan empat embarkasi. Cuma, Rahman mengatakan, Lion Air tidak serius menawarkan harga.
Rahman mengatakan, adanya maskapai lain selain PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini membuat BPIH semakin kompetitif. Sebab, selama ini pengangkutan jemaah haji selalu diberikan seluruhny ke Garuda. "Maka Garuda juga harus bersaing, apakah berani menurunkan harga," katanya.
Cuma, anggota Komisi VIII DPR Zulkarnaen Djabar mengingat, maskapai yang terlibat dalam penyelenggaraan haji harus memenuhi berbagai persyaratan kendati tarifnya lebih rendah. Selain dari sisi keamanan dan kenyamana, dia mengatakan, maskapai tersebut harus bisa mengangkut jemaah dalam jumlah besar. "Minimal sekitar 20.000 jemaah. Kalau hanya ribuan ya agak susah," tandasnya.
Saat ini, baru Batavia yang melakukan penawaran sebanyak 30.000 jamaah. Sedangkan Lion Air hanya 9.000 jamaah.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat mengaku sedang mengkaji tawaran tersebut dengan Kementerian Perhubungan. Dia mengatakan, BPIH 2011 bisa turun bila maskapai tersebut memenuhi persyaratan.
Sebelumnya, Kementerian Agama mengusulkan kenaikan (BPIH) 1432 H/2011 M sebesar 505 dollar AS menjadi 3.847 dollar AS per jamaah pada 2011. Kenaikan ini dikarenakan naiknya beberapa komponen BPIH seperti biaya penerbangan akibat gejolak harga minyak mentah dan pemondokan. (Riendy Astria/Kontan)

Hasil Survei, 81 Persen Jamaah Haji Puas

Jakarta - Meski kritik tidak jauh dari penyelenggaraan haji saban tahun, namun survei menyatakan 81 persen jamaah haji yang menjadi responden mengaku puas. Survei itu dilakukan oleh BPS dan Surveyor atas permintaan Kemenag.

"Survei itu untuk meneliti tingkat kepuasan jamaah haji pada tahun lalu dan 81 persen jamaah merasa puas," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemnag) Slamet Riyanto, usai acara Pelatihan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2011 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (28/6/2011).

Slamet menuturkan, bukan perkara mudah untuk memuaskan semua jamaah haji yang mencapai 211 ribu orang. Sehingga hasil survei 81 persen puas mencerminkan adanya kemajuan. “Ya mudah-mudahan bisa memuaskan 100 persen," harap Slamet, yang mewakili Menteri Agama Suryadharma Ali membuka pelatihan selama 10 hari itu.

Pada bagian lain, Slamet meyakini isu pemancungan TKW Ruyati yang berimbas pada moratorium penempatan TKI ke Saudi per Agustus nanti, tidak berdampak pada operasional jamaah haji dari Indonesia.

"Ini kan ibadah. Apalagi Raja Saudi telah menegaskan dirinya sebagai pelayan dua tempat suci. Haji bagi Arab Saudi adalah segala-galanya," ungkap Slamet.

Pelatihan petugas panitia non kloter ini diikuti oleh 511 orang yang akan bertugas sebagai petugas pelayanan umum, bimbingan ibadah, media center haji, dan pengamanan. Juga ada 306 petugas kesehatan, antara lain terdiri dari dokter dan perawat. Mereka berasal dari seluruh Indonesia. (DetikNews)

Seragam Jamaah Haji 2011 Batik Hijau Keunguan

Jakarta - Batik sebagai ciri khas Indonesia akan meramaikan musim haji tahun ini. Maklum, 211 ribu jamaah haji akan mengenakan seragam batik, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang cenderung polos.

Batik ini sungguh istimewa karena pemilihan motifnya melewati sayembara bertajuk Rancang Batik Seragam Haji 2010 yang diadakan Kementerian Agama.

"Pemenangnya mendapat hadiah Rp 150 juta," kata Sri Ilham Lubis, Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, pada detikcom, di sela-sela pelatihan petugas panitia haji non kloter, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (29/6/2011).

Batik seragam haji tersebut berwarna hijau keunguan dengan corak paduan bunga-bunga di seluruh Indonesia. "Gambarnya tidak boleh binatang karena di Arab Saudi tidak membolehkan," kata perempuan ayu ini.

Desain batik itu menggambarkan keaneragaman Nusantara. "Seragam batik ini menonjolkan identitas kita di Arab Saudi. Ini memberi perlindungan bagi jamaah karena bisa menjadi identitas kita. Jadi kalau ada yang mengenakan baju seragam tersebut, kita tahu jamaah itu dari Indonesia. Selain itu juga untuk melestarikan warisan bangsa," papar Sri.

Batik hasil sayembara itu telah dipatenkan di Kemenkum dan HAM yang hak ciptanya dipegang Kemenag. Seragam batik itu akan diproduksi dan didistribusikan oleh 25 UKM yang telah mendapat izin dari Kemenag. Jamaah akan mendapatkan seragam tersebut sesuai jatah dan bila ingin menambah bisa membeli sendiri lagi.

"Seragam ini dipakai mulai dari keberangkatan hingga kepulangan kecuali wukuf dan thawaf ifadhah," tutup Sri. (Detik New)

Rabu, 29 Juni 2011

Musim Haji 2011, Biaya Bakal Naik

PEKANBARU, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali memperkirakan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) akan naik lagi pada musim haji 2011 dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ada beberapa penyebab kenaikan BPIH ini, pertama pada tahun 2011 kita menginginkan jamaah haji yang ada 80 persen berada di ring satu. Dengan demikian akan semakin banyak subsidi yang diberikan," ujar Menag di Pekanbaru, Rabu (23/2/2011).
Biaya riil sewa pemondokan adalah 3.000-3.500 riyal. Sedangkan biaya yang dikeluarkan jamaah haji hanya 2.500 riyal. Kekurangannya yang disubsidi Kementrian Agama.
"Selain itu juga harga minyak yang mulai merangkak naik karena gejolak yang terjadi di Timur Tengah ikut menjadi penyebab kenaikan BPIH musim haji 2011," katanya.
Gejolak itu mulai dari Tunisia, Mesir dan Libya. Libya saja produksi minyaknya 1,1 juta barel perhari. "Dengan naiknya harga minyak ini maka otomatis BPIH juga akan naik," jelasnya.
Berapa besar kenaikan BPIH tersebut, pihaknya belum bisa memastikannya. Pada tahun sebelumnya, BPIH sebesar 3.342 dolar Amerika Serikat.
Menurur Ketua Umum DPP PPP ini, setiap tahun dianggarkan sebesar Rp 250 miliar baik penyelenggaraan ibadah haji.
Disebutkan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan ibadah haji. Namun anehnya, persoalan haji ini menjadi sasaran empuk para pengkritik.
"Kita juga tidak bisa mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan bagus atau tidak. Tetapi biarkan jamaah haji yang menilai. Yang penting pihak Kementerian Agama sudah berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik," katanya.

Menag Ingin Tambah Kuota Haji 27 Ribu

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Suryadharma Alie mengatakan, pemerintah Indonesia hendak menambah kuota jemaah haji pada 2011 sebanyak 27.000. Saat ini, pemerintah Indonesia memeroleh kouta sebesar 211.000.
Menurut Suryadharma, pemerintah optimistis akan mendapat tambahan kuota tersebut. "Saya sudah berbicara kepada Menteri Urusan Agama Islam, Wakaf, dan Penyuluhan Arab Saudi Syaikh Doktor Saleh bin Abdul Aziz bin Muhammad Syaikh. Saya katakan pemerintah Indonesia berkepentingan untuk mendapatkan kuota haji karena antrean yang begitu panjang. Insya Allah beliau akan ikut memperjuangkan penambahan kuota ini," kata Suryadharma, Selasa (28/6/2011) di Jakarta.
Terkait anggaran haji, Suryadharma mengemukakan, Kementerian Agama akan mengelolanya secara efektif. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini juga mempersilakan Badan Pemeriksa Keuangan untuk melakukan audit terhadap dana haji.
Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono meminta penyelenggara haji tahun ini memberikan pelayanan lebih baik. Secara khusus Wapres menginstruksikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah membenahi manajemen pengelolaan haji serta menindaklanjuti semua rekomendasi perbaikan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya telah menerima tembusan surat dari KPK yang memerinci ada 48 temuan mengenai penyelenggaraan haji. Sebanyak 38 temuan sudah diselesaikan dan sisa 10 temuan harap segera diselesaikan," kata Boediono, Jumat (10/6/2011) saat meninjau Kantor Haji Indonesia di Madinah, Arab Saudi.
Rekomendasi perbaikan dari KPK itu disampaikan sejak setahun lalu. Rekomendasi ini didasarkan pada hasil kajian KPK pada Januari 2009-Maret 2010, yakni ada sejumlah titik lemah dalam pelayanan penyelenggaraan haji yang berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi. Rekomendasi itu menyangkut tujuh perbaikan pada aspek regulasi, enam perbaikan aspek kelembagaan, 28 perbaikan aspek tata laksana, serta tiga perbaikan pada aspek manajemen sumber daya manusia.
Wapres menegaskan, semua petugas penyelenggara haji Indonesia tahun ini harus meneguhkan semangat untuk memberi pelayanan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Para petugas juga diminta lebih sabar dalam melayani jemaah dan memerhatikan serta membantu menyelesaikan segala kesulitan yang mungkin dihadapi jemaah.